(Tangsel, 12/04/2021) Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang diperoleh Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) pada tahun 2017 dan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang diperoleh pada tahun 2018 sebagai penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas keberhasilan PTLR melaksanakan Pembangunan Zona Integritas (PZI), menjadikan PTLR sebagai rujukan bagi unit kerja di internal BATAN maupun unit kerja dari instansi lain yang sedang menuju predikat WBK/WBBM.
Pada hari Selasa, 12 April 2021, PTLR kembali menjadi tempat benchmark untuk menuju WBBM dari Pusat Laboratorium Narkotika, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, yang tahun ini sedang berjuang kembali meraih predikat WBBM setelah sebelumnya mendapatkan predikat WBK pada tahun 2019 dan gagal meraih predikat WBBM pada tahun 2020.
Tim dari Pusat Laboratorium Narkotika yang berjumlah 7 (tujuh) orang, diterima langsung oleh Kepala PTLR, Raden Sumarbagiono, beserta Koordinator dan Subkoordinator di PTLR di ruang rapat Netron, Gedung 53, Kawasan Nuklir Serpong.
Dalam presentasi pertama, Raden Sumarbagiono menyampaikan tentang profil PTLR dan arti penting layanan pengelolaan limbah radioaktif yang dilaksanakan oleh PTLR serta memaparkan tentang risiko bagi masyarakat dan lingkungan apabila proses pengelolaan limbah radioaktif tidak dilakukan dengan baik, aman, dan selamat. Selanjutnya, pada presentasi kedua, Zulfiyandi sebagai Subkoordinator Unit Jaminan Mutu PTLR memaparkan tentang pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas yang telah dilaksanakan oleh PTLR. Zulfiyandi juga memaparkan tentang kelemahan-kelemahan bukti PZI yang sering menjadi penyebab gagalnya unit kerja untuk meraih predikat WBK/WBBM serta menyampaikan solusi serta contoh implementasi yang seharusnya dilakukan oleh unit kerja dalam rangka menuju WBK/WBBM.
Dalam acara diskusi, I Wayan Bambang Wicaksana dan Zulfiyandi memberikan beberapa tips untuk Tim dari Pusat Laboratorium Narkotika yang perlu dilakukan sebelum dievaluasi lebih lanjut oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pihak PTLR juga berharap semoga pada tahun 2021 Pusat Laboratorium Narkotika akan dapat meraih predikat WBBM dan apa yang didapatkan dari pelaksanaan benchmark ke PTLR dapat berguna bagi Pusat Laboratorium Narkotika.
Penutupan acara benchmark ditandai dengan pertukaran cindera mata antara kedua unit kerja dan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama serta kunjungan ke Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR).
Selama acara benchmark berlangsung, seluruh peserta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditentukan dengan cara menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, serta memakai masker(zoel).