PUSAT DISEMINASI DAN KEMITRAAN
LAYANAN KUNJUNGAN
BEBAS BIAYA TANPA SUAP,PUNGLI DAN NO GRATIFIKASI

(Serpong 21/04/2016)  Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Desiminasi dan Kemitraan (PDK) bekerjasama dengan beberapa unit kerja di BATAN, RS Hasan Sadikin dan KIRAMS Korea menggelar Saresehan Siklotron dalam rangka meningkatkan pemanfaatan energi nuklir, isotop dan radiasi di bidang pangan, energi, kesehatan dan obat serta sumber daya alam dan lingkungan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, Serpong, Kamis (21/04). BATAN terus melakukan berbagai terobosan dalam menghilirisasi prototype rancangan detil Cyclotron DECY-13 yang berguna untuk pembuatan radiofarmaka dan pengembangan obat. Dengan alat ini diharapkan ketersediaan radiofarmaka tidak tergantung dengan impor.

Kegiatan sarasehan ini dibuka oleh Deputi Kepala BATAN bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Ferhat Aziz mengusung tema Pengembangan Siklotron DECY-13 untuk Produksi Radioisotop PET.

Sarasehan ini merupakan salah satu upaya percepatan dalam mengenalkan Prototype Cyclotron 13 MeV yang aman dan tersertifikasi kepada masyarakat sehingga masyarakat atau rumah sakit yang akan menggunakan mempunyai rasa aman dan nyaman. Prototype Cylcroton 13 MeV merupakan karya anak bangsa untuk melengkapi peralatan kedokteran nuklir dalam memproduksi isotop, mengingat peralatan Cyclotron yang ada sekarang adalah buatan luar negeri. Selain BATAN, terdapat 3 rumah sakit di Indonesia yang memiliki peralatan sejenis yaitu RS Darmais, RS Siloam, RS Gading Pluit.

Kemampuan BATAN dalam pembuatan peralatan sangat membantu ketersediaan produk dalam negeri sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesejahtraan masyarakat secara luas.

Kepala PDK, Ruslan, menyatakan bahwa disamping kegiatan saresehan ini juga telah dilakukan tinjauan langsung ke pengguna siklotron yaitu RS Darmais untuk melihat dan mendiskusikan secara langsung bagaimana siklotron beroperasi. Selain itu juga telah dilakukan survey untuk mengetahui potensi pasar siklotron dan PET/CT (radioisotop dan alat diagnosa kanker).  Dalam paparan hasil survey dinyatakan bahwa potensi pasar sangat baik meskipun dengan investasi yang tidak murah namun untuk longterm sangat menguntungkan.

Dengan tetap memperhatikan prosedur perijinan konstruksi, komisioning dan operasi dengan meningkatkan kerjasma dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Kemenkes BP POM, BATAN harus tetap kerjakeras, dan berkoordinasi dengan semua unit kerja agar tercipta jaringan yang saling menguntungkan. Diskusi dan pembahasan tidak cukup hanya disini baik formal atou informal harus terus diupayakan demikian Susilo Widodo menggarisbawahi dalam kata penutupan acara. (Ae-PDK)