(Yogyakarta, 03/12/2020) – “Sebagai lembaga penelitian dan pengembangan, proporsi anggaran BATAN itu sebenarnya kurang ideal. Ini dikarenakan 70 persen untuk operasional, gaji, dan lain sebagainya, sedangkan kegiatan litbang hanya 30 persen saja,” demikian disampaikan Muhammad Busthomi selaku Koordinator Perencanaan Program dari kantor pusat BATAN, saat mendampingi Tim dari Bapenas berkunjung ke kawasan nuklir Yogyakarta (02/12/2020).
Pria yang akrab disapa Tommi ini lebih lanjut mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan anggaran litbang itu sendiri akan ditempuh 2 cara, yaitu pertama perbaikan kualitas KAK (kerangka acuan kerja), ini harus terus dilakukan, karena regulasi tentang format KAK juga sangat dinamis, baik dari Bapenas maupun Direktorat Jenderal Anggaran. Cara kedua adalah dengan melakukan kajian analisis kebutuhan yang dibantu oleh tim dari Bapenas. “Jadi, Bapenas ingin mengidentifikasi dan menginventarisasi seluruh kebutuhan krusial yang ada di tiap unit kerja, apakah itu menyangkut infrastruktur, peralatan kerja, sdm, penelitian, dan sebagainya,” tutur Tommi. Diharapkan di tahun 2022 itu proporsi anggaran bisa lebih seimbang lagi. Artinya anggaran penelitian dan pengembangan harus dipacu bisa lebih tinggi.