(Jakarta, 11 Desember 2017). Senin siang (11/12) Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR)- BATAN menerima kunjungan dari Komisi II DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) – Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berjumlah 11 orang. Kunjungan diterima oleh Kepala Bidang Pertanian (mewakili Kepala PAIR) dan staf peneliti Bidang Pertanian.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten TTS, Uksan B. Selan, bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang produk PAIR BATAN khususnya di Bidang Pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pertanian memaparkan tentang kegiatan litbang di PAIR, khususnya Bidang Pertanian yang meliputi pemuliaan tanaman, produksi ternak, pemupukan dan entomologi. Ada banyak produk litbang yang telah dimanfaatkan masyarakat, seperti varietas padi, kedelai, sorghum, formula pakan tenak ruminansia, pupuk hayati dan teknik serangga mandul.
Acara dilanjutkan dengan diskusi antara lain pemaparan mengenai komoditas pertanian di Kabupaten TTS seperti jagung, padi ladang, dan sorghum serta peternakan. Pada kesempatan ini disampaikan adanya keinginan untuk dilakukan kerjasama penelitian dengan fokus pada perbaikan varietas lokal yang dapat dijadikan lebih unggul melalui Balitbangda dan permasalahan mengenai ketersediaan benih. Selama ini pasokan benih berasal dari luar daerah yang belum tentu cocok dengan kondisi lingkungan di Kabupaten TTS. Sehingga dari kunjungan ini diharapkan ada introduksi produk hasil litbang PAIR berupa varietas tanaman unggul. Hal lain yang dibahas adalah ketergantungan pupuk kimia sehingga diharapkan ada peran peneliti PAIR untuk dapat membantu sehingga pemakaian pupuk dapat efektif dan efisien.
Peneliti senior PAIR, Prof. Ishak menyampaikan bahwa PAIR siap membantu dengan memanfaatkan teknologi radiasi untuk membuat tanaman lebih produktif, akan tetapi perlu digali informasi lebih dalam mengenai komoditas di Kabupaten TTS dan kesesuaian lahan serta kondisi iklim. Khusus untuk peningkatan kualitas tanaman jagung, menurut peneliti Wijaya, harus ada kajian terlebih dahulu karena bukan menjadi fokus kegiatan litbang di PAIR.
Acara ini diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas laboratorium Bidang Pertanian. Anari