Yogyakarta 01/03/2019 – Salah seorang pakar Devisi Keamanan Nuklir Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Philippe Aubert melakukan kunjungan kerja ke Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) BATAN Yogyakarta. (Kamis, 28/02/2019)
Kunjungan dilakukan dalam rangka menawarkan sejumlah peluang kerja sama teknis di bidang keamanan nuklir. Termasuk kerja sama teknis baru yang akan dimasukkan kedalam pendanaan siklus ke-8 oleh Uni Eropa (EU Project Cycle VIII), periode 2020-2021.
Kedatangan Aubert yang didampingi dua staf dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir, diterima oleh Plt. Kepala PSTA, Edy Giri Rachman Putra, Ph.D di ruang kerjanya. Pada kesempatan tersebut Edy Giri memaparkan sekilas profil lembaga yang dipimpinnya. Dipaparkan pula kegiatan yang terkait dengan proteksi fisik dan keamanan nuklir.
Selain itu Edy Giri juga menjelaskan tentang nuclear teaching laboratory, teaching industry, teaching reactor laboratory (internet reactor laboratory), teaching laboratory irradiator (radioactive waste management) yang kedepannya akan dilakukan di kawasan nuklir Yogyakarta.
Fasilitas lain milik BATAN yang juga dikunjungi Aubert adalah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif di Serpong (26/02/2019). Dalam rangkaian kunjungannya selama 5 hari di Indonesia, Aubert menyampaikan rencana kunjungan IAEA ke Indonesia untuk melakukan impact assessment terhadap bantuan IAEA yang didanai Extra Budgetary Contribution Uni Eropa. Sekaligus menawarkan peluang kerja sama pengadaan sejumlah peralatan keamanan nuklir untuk program pendidikan vokasi.
Selesai pembahasan dilanjutkan dengan peninjauan ke reaktor nuklir Kartini didampingi peneliti senior Prof. Syarif. Di dalam ruang kendali reaktor, Prof. Syarif menjelaskan tentang utilisasi reaktor riset Kartini dan pemanfaatan reaktor Kartini untuk pelatihan, dan internet reactor laboratory. (biw)