(Jakarta, 03/01/17). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) selain menggunakan uranium sebagai komponen bahan bakar juga dapat menggunakan thorium. Di Indonesia, wacana PLTN berbahan bakar thorium yang sering dijuluki PLTT telah ramai diperbincangkan sebagai energi alternatif.
Pada dasarnya, thorium berbeda dengan uranium. Thorium adalah bahan bakar nuklir yang tidak bisa langsung beraksi nuklir seperti halnya uranium. Thorium hanya bisa bereaksi nuklir jika dipicu dengan bahan bakar nuklir lain, seperti uranium-235, plutonium-239, dan uranium-233. Ketiga bahan nuklir tersebut merupakan bahan fisil (dapat membelah) yang apabila bereaksi dengan neutron akan mengalami reaksi fisi (membelah) dan menghasilkan unsur sebagai produk fisi, neutron, dan panas. Panas yang dihasilkan digunakan untuk membangkitkan listrik, sedangkan neutron digunakan untuk bereaksi dengan thorium menjadi bahan fisil U-233. Karena itu, penggunaan thorium sebagai bahan bakar tidak dapat berdiri sendiri, harus dikombinasikan dengan bahan fisil.